ASAL USUL MAKANAN SATE INDONESIA
Siapa yang tidak mengenal sate? makanan yang mudah di jumpai dan pada hari raya umat islam idul qurban pastinya setiap orang membuat sate. Lantas dari mana asal sate?
Pada awalnya, para warok di kota Ponorogo menggunakan tusuk lidi ataupun dari potongan bambu untuk pengganti sendok atau grapu sebagai media untuk makan sate, tetapi ada yang masih mempertahankan dengan menggunakan sebuah lidi sebagai tusuk sate, karena pada kala itu masyarakat belum mengenal sendok sejenisnya. Tradisi memakan daging ayam yang di tusuk dengan pilhan bambu baru diketahui pada abad 15 oleh Batara Katong selaku bupati Ponorogo yang pertama, hingga saat ini potongan daging sate Ponorogo dipotong memanjangkan dan dibuat dengan cara primitif di bandingakan sate lainnya,.
Sejarah Asal Asul Ketupat
Sejauh ini banyak website yang meposting mengenai sejarah ketupat. Namun isinya tidak mendalam, mereka tidak melihat sejarah asal usul sebenarnya. Dari beberapa sumber yang saya dapat, mengatakan bahwa Ketupat pertama kali diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga yang hidup sekitar tahun 1450. Namun pernyataan itu dinilai bertentangan dengan fakta. Pasalnya sejarah ketupat tentu tidak lepas dari sejarah pemakaian janur sebagai alat kreatifitas. Budaya mana saja yang memakai janur pada saat perayaan hari-hari besar maka dari situlah muncul asal usul ketupat.
Sebab budaya janur dan ketupat sudah ada jauh sebelum adanya Islam. Mungkin perlu diteliti sejalan dengan budaya Hindu atau bahkan lebih tua sebagai budaya orang kepulauan dan para pelaut.Bukti lain yang mengatakan bahwa ketupat sudah jauh ada sebelum diperkenalkan Sunan Kalijaga adalah berbedanya penaman ketupat disetiap daerah seperti misalnya (Ketupat) Kupat tahu Solo beda dengan yang di Klaten, berbeda lagi dengan yang di Magelang. Yang di Klaten namanya Tahu Goling.Jadi sangat lucu kalau diklaim sebagai budaya/budaya Islam (Arab) maupun Hindu (India). Kalau toh kemudian ikut mewarnai ritualan kedua agama tersebut, menunjukkan bahwa budaya/peradaban asli masih eksis dan tidak tenggelam.
Sejarah Makanan Kimchi Korea
Kimchi koreaSejarah Kimchi sebagai makanan khas Korea ternyata sangat unik. Kimchi juga merupakan salah satu makanan khas Korea yang sudah mendunia. Kimchi Korea memiliki bahan dasar sayuran yang memiliki serat tinggi dan juga rendah kalori. Keberadaan Kimchi di Korea ini tidak terjadi secara instan. Korea memiliki sejarah Kimchi yang panjang sampai akhirnya Kimchi ini dikenal sebagai makanan khas Korea. Walaupun sebagian orang Korea kadang membuat kimchi secara instan karena lebih mudah dan praktis, Kimchi Korea masih bisa dinikmati dan mudah ditemukan di setiap restoran Korea.
Bumbu Kimchi
Ada tradisi Korea yang bernama Kimjang, ini merupakan hari dimana semua orang Korea akan membuat Kimchi dalam jumlah yang besar pada hari – hari musim dingin. Pembuatannya Kimchi sendiri dilakukan sebelum masuknya musim dingin, yaitu pada saat angin dingin mulai bertiup sekitar awal bulan November sampai pertengahan bulan Desember. Ketika hari Kimjang sudah disepakati bersama oleh orang – orang terdekat seperti keluarga, kerabat dan tetangga, mereka akan berkumpul beramai – ramai di satu tempat untuk membuat Kimchi Korea. Kimchi Korea yang dibuat ini dibuat dan diperkirakan supaya mencukupi sampai musim semi tahun berikutnya yang biasa terjadi pada bulan Mei – April. Tradisi Kimjang ini juga merupakan salah satu bentuk rasa syukur Orang Korea karena telah melalui satu tahun dengan selamat, dan siap memulai kehidupan yang baru pada tahun baru nanti.
Asal Mula Kimchi Korea
Sejarah Kimchi di Korea ini mulai diperkenalkan di daerah Korea mulai abad 1 hingga abad 7 masehi. Pada periode Goryeo (918 – 1392) mulai ditemukan tulisan tentang Kimchi. Dalam tulisan tersebut berisi petunjuk dan etika pada saat itu untuk menjadikan Kimchi Koreasebagai makanan persembahan dalam ritual dalam rangka menghormati nenek moyang. Dalam tulisan – tulisan itu juga menjelaskan tipe – tipe Kimchi seperti apa yang menjadi makanan persembahan untuk nenek moyang. Nama Kimchi ini juga sebenarnya berarti asinan sayuran, dan nama ini bersal dari China, yaitu Chimchae dan akhirnya berubah menjadi Kimchi.
Variasi Kimchi Korea
Seiring berjalannya waktu, makanan khas Korea ini juga mengalami perubahan bentuk dan memiliki variasi dalam rasanya. Kimchi yang dahulu sangat berbeda dengan Kimchi yang sekarang. Dulu cabe merah tidak digunakan sebagai bahan – bahan Kimchi Korea. Pada saat Dinasti Goryeo. Mulai banyaj sayur – sayuran yang menjadi bahan pemrbuatan Kimchi termasuk lobak, jamur dan kubis. Pembuatan Kimchi Korea zaman sekarang mungkin tidak terlalu berbeda karena masih menggunakan bahan – bahan dasar yang kurang lebih sama. Namun, sekarang lebih banyak variasi pembuatan Kimchi yang bisa diolah seperti. Sejak tahun 1827, sudah ada 92 jenis Kimchi Koreadan pada saat ini sudah lebih dari 200 jenis.
Membuat-Kimchi
Mulai pada abad ke – 18 Kimchi ini memasukkan bawang sebagai salah satu bumbunya. Bahan – bahan dasar pembuat Kimchi maupun bumbu – bumbunya ini mulai menyebar dan mengadaptasi dari makanan dari luar Korea, seperti Jepang. Untuk cabe merah sendiri mulai digunakan sebagai bumbu setelah bertahun – tahun kemudian karena cabe merah yang dibawa dari Jepang itu pernah dianggap beracun. Bahan utama lain yang bisa dijadikan Kimchi adalah lobak dan ketimun dan juga beberapa susunan daun perilla. Dan sampai sekarang pun inovasi Kimchi terus dibuat. Beberapa jenis variasi bumbu baru seperti bawang putih, kecap ikan, udang krill dan jahe pun ikut dimasukkan sebagai bumbu pada Kimchi Korea.
Referensi
http://paulina-inggriani.blogspot.co.id/2017/03/sejarah-makanan-kimchi-korea-monday.html
Sejarah Sate Kambing
Kata "sate" atau "satai" diduga berasal dari bahasa Tamil. Diduga sate diciptakan oleh pedagang makanan jalanan di Jawa sekitar awal abad ke-19, berdasarkan fakta bahwa sate mulai populer sekitar awal abad ke-19 bersamaan dengan semakin banyaknya pendatang dari Arab dan pendatang Muslim Tamil dan Gujarat dari India ke Indonesia. Hal ini pula yang menjadi alasan populernya penggunaan daging kambing dan domba sebagai bahan sate yang disukai oleh warga keturunan Arab. Dalam tradisi Muslim Indonesia, hari raya Idul Adha atau hari raya kurban adalah peristiwa istimewa. Pada hari raya kurban ini daging kurban berlimpah dan dibagikan kepada kaum dhuafa dan miskin. Kebanyakan merayakannya dengan bersama-sama memanggang sate daging kambing, domba, atau sapi.
Sejarah Ketupat dan Kue Lebaran
Sejarah Ketupat
Filosofi dan Makna Ketupat Ketupat atau kupat merupakan makanan pengganti nasi yang terbuat dari beras. Beras tersebut dibungkus dalam anyaman daun kelapa muda yang biasa disebut dengan janur dan menggunakan keterampilan tertentu. Meskipun pengganti nasi, ketupat bukanlah makanan utama yang dapat disajikan seperti nasi. Dalam pembuatan kulit ketupat diperlukan seni, kesabaran, dan keahlian khusus, agar dapat selesai dengan cepat dan hasil yang baik. Begitu pula untuk menjaga kepadatan dan dapat bertahan lama, ketupat perlu dimasak dengan penuh perhatian dan teknik yang baik dalam pembuatannya. Ketupat memiliki berbagai makna dan filosofi, hal ini sesuai dengan makna-makna yang diajarkan oleh Sunan Kalijaga. Dalam bahasa Jawa ketupat disebut juga dengan kupat, kependekan dari ngaku lepat yaitu mengaku salah. Hal ini sejalan dengan budaya lebaran yang merupakan momen untuk saling bermaaf-maafan dan mengakui kesalahan dengan niat tulus, sehingga silaturahmi dapat terus dilaksanakan dengan baik. Dilihat dari rupa anyaman kulitnya yang rumit dan saling tumpang tindih, ketupat melambangkan perjalanan manusia yang akan selalu diselingi kerumitan dan masalah, sehingga memungkinkan di dalamnya terjadi kesalahan-kesalahan yang terlihat ataupun tidak, disadari ataupun tidak. Selain itu, tali yang tidak terputus dan bereratan satu sama lain tersebut menggambarkan pentingnya jalinan tali silaturahmi dalam kehidupan, agar nurani (janur) tidak mudah rusak, baik jalinan silaturahmi dengan keluarga, sanak saudara, orang orang terdekat, dan juga orang yang berbeda status sosial dengan kita tanpa membedakan satu sama lain.
Sejarah Makanan Kerak Telor Jakarta
Putih kerak Makanan ibu ke wilayah Jakarta (Batavia), dan komponen nasi putih lengket, telur ayam, ebi (kering) dibumbui udang, selain bawang merah panggang goreng kering, tumbuk dan berpengalaman dalam bentuk panggang kelapa, lada merah, kencur , jahe dan merica butir garam dan gula. Cerah ceria malam itu. Purnama tidak mengintip bulat sepenuhnya di antara blok puing.
Didampingi oleh tangan-tangan terampil Kecantikan (52), taburi sesendok nasi di atas ketel panas ecil, dan kemudian menutupnya.
Setelah beberapa menit, serpihan ketan. Giliran dia pecah bebek campuran telur sampai merata. Serundeng, dan datang cabai, kencur, jahe, irisan cabai, udang kering, garam, dan gula. Tangan kanannya memainkan Maher sama berasal penggemar bambu untuk menjaga api di anglo yang benar benar diterangi. Jamal adalah salah satu dari banyak pedagang kerak putih yang tetap hidup di Monumen Nasional (Monas). Betawi manusia telah mengakui, setiap hari dari hari perdagangan di atraksi yang telah menjadi simbol dari Jakarta. "(I) dan kedatangan Betty di Buncit, Jakarta Selatan sore.," Katanya keindahan Okezone, beberapa waktu lalu.
Setelah beberapa menit, serpihan ketan. Giliran dia pecah bebek campuran telur sampai merata. Serundeng, dan datang cabai, kencur, jahe, irisan cabai, udang kering, garam, dan gula. Tangan kanannya memainkan Maher sama berasal penggemar bambu untuk menjaga api di anglo yang benar benar diterangi. Jamal adalah salah satu dari banyak pedagang kerak putih yang tetap hidup di Monumen Nasional (Monas). Betawi manusia telah mengakui, setiap hari dari hari perdagangan di atraksi yang telah menjadi simbol dari Jakarta. "(I) dan kedatangan Betty di Buncit, Jakarta Selatan sore.," Katanya keindahan Okezone, beberapa waktu lalu.
Asal Usul Kue Cubit
Asal usul untuk nama kue cubit ini sendiri kurang jelas. Nama kue yang satu ini pun tergoling unik. Ada yang beranggapan nama kue cubit diambil dari cara pembuatannya yang menggunakan alat pencapit. Saat kue cubit sudah matang, pembuat kue ini biasanya mengambil kuenya dengan cara dicubit dengan sebuah alat pengapit dari cetakannya. Untuk aromanya sendiri, aroma manis akan sangat terasa. Biasanya kue ini disajikan dalam keadaan matang dan setengah matang. Namun, harus dipikirkan kembali karena mengonsumsi kue cubit dalam keadaan setengah matang dapat menggangu proses pencernaan. Biasanya kue ini dijual mulai harga 500 rupiah. Harga yang terbilang sangat murah. Untuk taburan, kue cubit dapat ditaburi dengan berbagai varian taburan mulai dari coklat meses, kacang almond, keju, dan lain sebagainya.
Sejarah Makna dan Filosofi Ketupat
Ketupat pertama kali diperkenalkan Sunan Kalijaga kepada masyarakat Jawa beliau membudidayakan sebuah tradisi,yaitu setelah lebaran masyarakat setempat menganyam ketupat dengan daun kelapa muda lalu diisi beras. Setelah selesai dimasak, ketupat lalu diantarkan ke anggota keluarga atau kerabat,sejak saat itu ketupat menjadi simbol kebersamaan.